Rabu, 14 September 2011
Selasa, 28 Juni 2011
Penjilidan Modul ASD
Diberitahukan kepada semua praktikan ASD semester genap 2010/2011,
Penjilidan modul ASD, dikumpulkan paling lambat hari Jumat, 8 Juli 2011
di Laboratorium.
Format penjilidan Modul silahkan di unduh disini (format-laporan-ASD)
Alur Penjilidan :
1. Praktikan download format laporan.
2. Praktikan mengurutkan isi dari modul yang akan dijilid seperti,
- Cover buffalo putih
- Cover A4 putih
- Lembar persetujuan (putih)
- Cover bab I (biru)
- Materi bab I
- Laporan bab I
- Cover bab II (biru)
- Materi bab II
- Laporan bab II
- dst sampai bab VI
- KPP
3. Praktikan melakukan penjilidan
4. Modul yang sudah dijilid dikumpulkan di Lab.
5. Modul yang sudah dikumpulkan akan ditandatangani Dosen pengampu masing-masing di Lembar Persetujuan.
Sabtu, 12 Maret 2011
Jumat, 04 Maret 2011
Cara Mudah Install Windows 7 Ultimate Menggunakan USB Flash Disk
Berikut cara membuat flash disk agar bisa booting untuk install windows 7 ultimate :
1. Siapkan flash disk minimal 4 GB karena kapasitas dari file windows 7 ultimate sendiri kurang lebih 3 GB dan tentunya siapkan juga Laptop atau PC yang ada DVD drivenya dan DVD windows 7 ultimate.
2. Masukkan flash disk ke colokan USB laptop kamu, flash disk ini nantinya akan diformat ulang, jadi backuplah dahulu isinya karena akan terhapus semua.
3. Buka jendela Command Prompt dengan menekan tombol di keyboard simbol windows + R, ketik cmd lalu klik OK
4. Di jendela Command Prompt yang baru muncul, ketik DISKPART dan tekan ENTER,
5. Ketik LIST DISK kemudian ENTER, akan muncul semua size drive. Lihatlah ukuran dari masing-masing drive untuk mengenal yang mana flash disk dan hardisk kamu. Di laptop saya, Disk 0 ukurannya 298 GB dan Disk 1 ukurannya 3856 MB. Berarti, Disk 1 adalah flash disk 4 GB saya.
6. Ketik perintah berikut secara berurutan :
SELECT DISK 1 enter
CLEAN enter
CREATE PARTITION PRIMARY enter
SELECT PARTITION 1 enter
ACTIVE enter
FORMAT FS=NTFS enter
Tunggu sampai 100 % completed
ketik EXIT dan tekan enter.
7. Minimize jendela Command Prompt tadi
8. Masukkan DVD Windows 7 ke dalam DVD drive dan perhatikan drive letter DVD drive tadi (nama drive yang terbaca). Ingat drive letter DVD drive dan flash disk kamu.
Pada laptop saya, drive F adalah DVD Windows 7 dan drive G adalah flash disk saya.
9. Maximize jendela Command Prompt yang tadi kamu minimized, ketik perintah berikut satu demi satu :
F:CD BOOT dan tekan enter (F adalah drive DVD Windows 7 saya)
CD BOOT tekan enter
BOOTSECT.EXE/NT60 G: tekan enter (G adalah flash disk saya)
10. Tutup jendela Command Prompt.
11. Copy semua file dari DVD Windows 7 ultimate ke dalam flash disk kamu, Selamat, sekarang flash disk kamu siap digunakan untuk menginstal Windows 7 ultimate.
Trik install windows 7 ultimate menggunakan flashdisk tanpa bantuan software ini cocok buat install windows pada netbook yang notabene tidak mempunyai cd room maupun dvd room.
Perancangan Sistem Mikrokontroller Keluarga 8051
Tugas Kelas : Jelaskan Langkah-langkah perancangan Sistem Mikrokontroller Keluarga 8051.....
Mikrokontroler 8051 merupakan suatu chip Mikrokomputer buatan Intel yang tidak memiliki ROM/EPROM internal sehingga digunakan EPROM eksternal untuk menyimpan programnya. Mikrokontroller Keluarga 8051 ini sendiri memiliki nama lain yaitu mikrokontroller keluarga MCS-51.
Mikrokontroler 8051 memiliki keistimewaan sebagai berikut :
a. Sebuah CPU (Central Processing Unit) 8 bit yang termasuk keluarga MCS-51.
b. Osilator internal dan rangkaian pewaktu.
c. RAM internal 128 byte (on chip).
d. Empat buah programmable port I/O, masing-masing terdiri atas 8 buah jalur I/O.
e. Dua buah timer/counter 16 bit.
f. Lima buah jalur interupsi (2 buah interupsi eksternal dan 3 buah interupsi internal).
g. Sebuah port serial dengan kontrol serial full duplex UART
h. kemampuan melaksanakan operasi perkalian, pembagian dan operasi boolean (bit).
i. Kecepatan pelaksanaan intruksi per siklus 1 mikrodetik pada frekuensi clock 12 MHz.
Dengan keistimewaan di atas, pembuatan alat dengan menggunakan mikrokontroler 8051 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan IC pendukung yang banyak. Boleh dikatakan mikrokontroler Intel 8051 ini mempunyai keistimewaan dari segi perangkat kerasnya.
Langkah-langkah dalam perancangan sistem mikrokontroller 8051 ini sendiri adalah melalui tahap-tahap berikut :
Pertama, kita menentukan mikrokontroler yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan yaitu mikrokontroller 8051. Selain itu, kita juga harus mempersiapkan komponen yang diperlukan dalam perancangan sistem mikrokontroler 8051.
Beberapa komponen-komponen dasar dari mikrokontroller 8051 yaitu :
1. 128-256 byte RAM
2. 4 kb ROM
3. 128 byte addressable memory
4. 4 I/O port masing-masing 8 bit (P0-P3)
5. 1 serial interface
6. 2-3 timer 16 bit (XTAL 1-XTAL 2)
7. 1 chip oscillator (external crystal)
8. 6 interrupt sources (2 eksternal, 3 internal, reset)
9. 64K external code program memory (hanya read) PSEN, dan
10. 64K external data memory (dapat melakukan read dan write) oleh RD,WR
Selain komponen, beberapa pin juga harus diperhatikan dan dipahami. Terdapat 40 pin pada mikrokontroler 8051, termasuk 4 port I/O yang berada pada P0-P3 :
1-8 : PORT 1 I/O
9 : RESET
10-17 : PORT 3 I/O
18 : XTAL 1
19 : XTAL 2
20 : GROUND
21-28 : PORT 2 I/O
29 : PSEN (Program Store Enable), Pin output yang terhubung ke pin OE dari ROM
30 : ALE (Address Latch Enable)
31 : EA (External Access), EA dihubungkan ke ground untuk menunjukkan bahwa code disimpan secara eksternal.
32-39 : PORT 0 I/O
40 : VCC
Kedua, setelah semua komponen-komponen dasar sudah tersedia tahap selanjutnya adalah perancangan atau penggabungan dari komponen-komponen tersebut. Setiap komponen memiliki fungsi masing-masing yang berbeda-beda. Untuk merancang sistem mikrokontroller 8051 ini kita juga membutuhkan software (program). Ada beberapa kompiler bahasa pemrograman yang dapat digunakan dalam perancangan mikrokontroler 8051, diantaranya :
1. C
2. ASSEMBLY
3. BASIC
4. PASCAL
5. PL/M
6. MODULA-2
Namun dalam prakteknya, kompiler yang sering digunakan adalah bahasa C dan Assembly. Program yang dibuat bertujuan agar microcontroller dapat bekerja, antara lain I/O Program, Timer/Counter Program, Serial Port Program, dan Interrupt Source Program.
Ketiga, setelah langkah pertama dan kedua sudah dilakukan maka tahap yang terakhir dalah pengujian (test). Dalam tahap ini setelah semua dilakukan sesuai aturan maka selanjutnya fungsi mikrokontroller 8051 ini dapat diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita semua.
Mikrokontroler 8051 merupakan suatu chip Mikrokomputer buatan Intel yang tidak memiliki ROM/EPROM internal sehingga digunakan EPROM eksternal untuk menyimpan programnya. Mikrokontroller Keluarga 8051 ini sendiri memiliki nama lain yaitu mikrokontroller keluarga MCS-51.
Mikrokontroler 8051 memiliki keistimewaan sebagai berikut :
a. Sebuah CPU (Central Processing Unit) 8 bit yang termasuk keluarga MCS-51.
b. Osilator internal dan rangkaian pewaktu.
c. RAM internal 128 byte (on chip).
d. Empat buah programmable port I/O, masing-masing terdiri atas 8 buah jalur I/O.
e. Dua buah timer/counter 16 bit.
f. Lima buah jalur interupsi (2 buah interupsi eksternal dan 3 buah interupsi internal).
g. Sebuah port serial dengan kontrol serial full duplex UART
h. kemampuan melaksanakan operasi perkalian, pembagian dan operasi boolean (bit).
i. Kecepatan pelaksanaan intruksi per siklus 1 mikrodetik pada frekuensi clock 12 MHz.
Dengan keistimewaan di atas, pembuatan alat dengan menggunakan mikrokontroler 8051 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan IC pendukung yang banyak. Boleh dikatakan mikrokontroler Intel 8051 ini mempunyai keistimewaan dari segi perangkat kerasnya.
Langkah-langkah dalam perancangan sistem mikrokontroller 8051 ini sendiri adalah melalui tahap-tahap berikut :
Pertama, kita menentukan mikrokontroler yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan yaitu mikrokontroller 8051. Selain itu, kita juga harus mempersiapkan komponen yang diperlukan dalam perancangan sistem mikrokontroler 8051.
Beberapa komponen-komponen dasar dari mikrokontroller 8051 yaitu :
1. 128-256 byte RAM
2. 4 kb ROM
3. 128 byte addressable memory
4. 4 I/O port masing-masing 8 bit (P0-P3)
5. 1 serial interface
6. 2-3 timer 16 bit (XTAL 1-XTAL 2)
7. 1 chip oscillator (external crystal)
8. 6 interrupt sources (2 eksternal, 3 internal, reset)
9. 64K external code program memory (hanya read) PSEN, dan
10. 64K external data memory (dapat melakukan read dan write) oleh RD,WR
Selain komponen, beberapa pin juga harus diperhatikan dan dipahami. Terdapat 40 pin pada mikrokontroler 8051, termasuk 4 port I/O yang berada pada P0-P3 :
1-8 : PORT 1 I/O
9 : RESET
10-17 : PORT 3 I/O
18 : XTAL 1
19 : XTAL 2
20 : GROUND
21-28 : PORT 2 I/O
29 : PSEN (Program Store Enable), Pin output yang terhubung ke pin OE dari ROM
30 : ALE (Address Latch Enable)
31 : EA (External Access), EA dihubungkan ke ground untuk menunjukkan bahwa code disimpan secara eksternal.
32-39 : PORT 0 I/O
40 : VCC
Kedua, setelah semua komponen-komponen dasar sudah tersedia tahap selanjutnya adalah perancangan atau penggabungan dari komponen-komponen tersebut. Setiap komponen memiliki fungsi masing-masing yang berbeda-beda. Untuk merancang sistem mikrokontroller 8051 ini kita juga membutuhkan software (program). Ada beberapa kompiler bahasa pemrograman yang dapat digunakan dalam perancangan mikrokontroler 8051, diantaranya :
1. C
2. ASSEMBLY
3. BASIC
4. PASCAL
5. PL/M
6. MODULA-2
Namun dalam prakteknya, kompiler yang sering digunakan adalah bahasa C dan Assembly. Program yang dibuat bertujuan agar microcontroller dapat bekerja, antara lain I/O Program, Timer/Counter Program, Serial Port Program, dan Interrupt Source Program.
Ketiga, setelah langkah pertama dan kedua sudah dilakukan maka tahap yang terakhir dalah pengujian (test). Dalam tahap ini setelah semua dilakukan sesuai aturan maka selanjutnya fungsi mikrokontroller 8051 ini dapat diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita semua.
Kamis, 03 Maret 2011
Tugas 4 Sistem Mikroprosesor
PETA MEMORI
PETA I/O
DAFTAR MEMORI
DAFTAR PIRANTI I/O
RANGKAIAN DEKODER MEMORI
Alamat | <—8 bit—> |
6000h 7FFFh | ROM (8KB) |
3000h 47FFh | RAM (2KB) |
PETA I/O
40h | Port Input |
70h | Port Output |
DAFTAR MEMORI
Komponen | Alamat(Heksa) | Saluran BUS Alamat (Biner) | |||||||||||||||
A15 | A14 | A13 | A12 | A11 | A10 | A9 | A8 | A7 | A6 | A5 | A4 | A3 | A2 | A1 | A0 | ||
ROM | Awal (6000h) Akhir (7FFFh) | 0 0 | 1 1 | 1 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 |
RAM | Awal (3000h) Akhir (47FFh) | 0 0 | 0 0 | 1 0 | 1 0 | 0 0 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 | 0 1 |
DAFTAR PIRANTI I/O
Komponen | Alamat(Heksa) | Saluran Alamat I/O (Biner) | |||||||
A7 | A6 | A5 | A4 | A3 | A2 | A1 | A0 | ||
PORT Input | 40h | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
PORT Output | 70h | 0 | 1 | 1 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 |
RANGKAIAN DEKODER MEMORI
Rabu, 02 Maret 2011
Langganan:
Postingan (Atom)